LEBAK, REDAKSI24.COM – Kabupaten Lebak, Banten seluruh daerahnya masuk dalam katagori rawan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Karena itu, warga di daerah itu diingatkan untuk selalu waspada akan kemungkinan terjadinya bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, meminta warga untuk mewaspadai hujan lebat disertai badai petir dan angin kencang yang diprediksi bakal terjadi pada Minggu (13/6/2021).
“Potensi cuaca buruk itu berpeluang terjadi pada sore hingga malam hari, ” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Pebby Rizky Pratama di Lebak.
Peringatan kewaspadaan terhadap cuaca buruk tersebut, kata dia, untuk mengurangi risiko kebencanaan. Karena selama ini, dia mengakui, Kabupaten Lebak masuk daerah rawan bencana alam.
BACA JUGA: Pengemudi di Jalan Raya Lebak-Sukabumi Diminta Waspada Longsor
Potensi bencana alam itu di antaranya banjir permukiman, banjir bandang, longsor, angin puting beliung, kebakaran hingga gempa tektonik. Untuk itu, warga diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan jika hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
“Jika terjadi cuaca buruk kami minta warga tidak mengendarai kendaraan, karena khawatir pohon tumbang juga sebaiknya tidak berada di tanah lapang untuk menghindari sambaran petir, Hindari juga berada di dekat tebing untuk antisipasi longsor,” katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah sampaikan peringatan waspada ke seluruh aparatur kecamatan dan relawan tersebar di 28 kecamatan, desa dan kelurahan. Begitu juga relawan BPBD kecamatan untuk mempersiapkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca buruk.
Selama ini, kata dia, pihaknya belum menerima kerusakan infrastruktur maupun korban akibat cuaca buruk tersebut.
“Kami tetap waspada, karena beberapa hari terakhir ini daerah Lebak dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang, ” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya telah membuka posko pelayanan penanggulangan bencana yang beroperasi selama 24 jam dengan 12 petugas yang berjaga secara bergantian.
Selain itu juga mempersiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga di lokasi bencana alam, seperti perahu karet, tambang, gergaji mesin, kendaraan operasional, termasuk kendaraan dapur dan tenda.
Begitu juga logistik bahan pokok dan obat-obatan, pakaian bekas serta selimut untuk memenuhi kebutuhan dasar.
“Kami bergerak cepat usai bencana untuk menanggulangi warga agar tidak menimbulkan korban jiwa, ” katanya.(Ant/Difa)