SMPN 2 Kosambi Rusak Parah, Siswa Terpaksa Belajar Bergantian

oleh -
SMPN 2 Kosambi Rusak Parah, Siswa Terpaksa Belajar Bergantian kabupaten tangerang
Umumnya kerusakan terjadi pada bagian atap bocor, plafon lepas, lantai mengelupas serta tembok yang mulai rapuh dan kumuh.

KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Sebanyak 9 ruang kelas di SMPN 2 Desa Congklang, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, kondisinya rusak cukup parah. Kondisi tersebut memaksa siswa belajar bergantian lantaran tidak kebagian ruang kelas yang memadai.

“Kami punya 21 ruang kelas, tapi yang bisa digunakan 14 kelas. Ada 9 kelas yang tidak layak digunakan untuk belajar siswa,” kata Kepala SMPN 2 Kosambi, Kusnandar, Senin (17/1/2022).

Kusnandar mengatakan, kerusakan 9 ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya itu sudah berlangsung sejak lama. Umumnya kerusakan terjadi pada bagian atap bocor, plafon lepas, lantai mengelupas serta tembok yang mulai rapuh dan kumuh.

“Kurang lebih 2 sampai 3 tahunan sebelum pandemi 2020. Saat ini lima ruangan tidak ada meja dan kursi,” jelasnya.

Dikatakan Kusnandar, pada tahun 2021 Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang telah melakukan perbaikan pada 3 ruangan kelas. Kini tersisa 9 ruang kelas lagi yang belum dilakukan perbaikan atau renovasi.

“Sebelumya memang tidak ada perbaikan lagi,” imbuhnya.

BACA JUGA: Sekolah Disegel Ahli Waris, Ratusan Murid SDN Kiara Payung Pakuhaji Batal PTM

Menurutnya, sejak menjabat lima bulan lalu, kondisi ruang kelas SMPN 2 Kosambi banyak yang rusak, bahkan masuk katagori rusak berat dan mendesak untuk dilakukan perbaikan.

“Sebelumnya karena tidak ada usulan atau bagaimana. Tahun 2022 sudah saya ajukan untuk rehab,” ungkapnya.

Ia pun berharap 9 ruang kelas yang rusak bisa segera diperbaiki, sehingga para siswa yang kini sedang melakukan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) terbatas dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

“Ada 9 ruang kelas dan 1 ruang itu yang sangat urgen untuk direhab. Bagaimanapun tidak bisa dipakai siswa untuk nelajar karena kondisi yang rusak cukup parah,” tandasnya.(Deri/Difa)