KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Simulasi penanganan bencana banjir di Danau Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, pada Rabu (10/11/2021) merupakan bagian dari kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana, terutama banjir bandang.
Demikian ditegaskan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir menyusul kritikan dari sejumlah kalangan yang menyayangkan digelarnya simulasi penanganan banjir di tengah bencana rob yang melanda Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi.
“Simulasi penanganan bencana banjir yang dilakukan di Danau Puspemkab Tigaraksa sebagai kesiapsiagaan penanganan banjir bandang yang perlu evakuasi korban,” jelas Abdul Munir kepada Redaksi24.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (11/11/2021).
Sementara bencana banjir rob yang merendam 6 RW di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, kata dia, merupakan katagori genangan akibat limpasan air laut pasang, bukan termasuk banjir bandang.
“Banjir (rob) sudah surut pada sore hari,” imbuh Munir.
BACA JUGA: Aktivis Sayangkan Simulasi Penanganan Banjir Saat Warga Dadap Terendam Rob
Lebih jauh Munir menjelaskan, banjir rob di Kampung Dadap Cheng In, Kelurahan Dadap merupakan fenomena alam yang rutin terjadi pada setiap bulan purnama. Karena air laut pasang hingga menggenangi daratan.
“Prediksi warga air laut pasang lagi pada jam 1 siang dan akan surut pada jam 7 malam, selalu seperti itu,” ujar Munir.
Saat ini, lanjut Munir, banjir rob di kawasan Dadap sudah surut sepenuhnya. Pihaknya, kata dia, saat ini tengah mendistribusikan bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak bencana rob.
“Hari ini kami menyalurkan bantuan logistik berupa sembako untuk warga yang terdampak banjir melalui Kelurahan Dadap,” tandasnya.(RM1/Difa)