Sejumlah Pintu Tol Serang-Panimbang Terancam Batal Dibangun

oleh -
Tol Panimbang
Proyek Tol Serang-Panimbangn di Pandeglang,terbentur lahan pertanian pangan berkelanjutan.

PANDEGLANG, REDAKSI24.COM – Sejumlah exit tol atau pintu keluar Tol Serang-Panimbang yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten diperkirakan terkena pemangkasan. Hal itu dilakukan lantaran pintu keluar tol terbentur lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang terdapat di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang.

Dengan begitu, kemungkinan pintu keluar Tol Serang-Panimbang di Pandeglang hanya ada di Kecamatan Bojong dan Panimbang. Sementara pintu Tol di Kecamatan Pagelaran yang semula ada, rencananya akan dihilangkan.

Kepala Tim PKK Tol Serang-Panimbang sesi III Kementerian PUPR, Ibrahim Hasan membenarkan, alasan dihilangkannya exit tol di Pagelaran, karena terbentur dengan Lahan LP2B yang berada di wilayah Kecamatan Patia.

Dikatakannya, usulan penghilangan exit tol di Pagelaran berasal dari Pemerintah Provinsi Banten. Karena berdasarkan aturan, area LP2B tidak diperbolehkan beralih fungsi. “Pemangkasan pintu keluar tol di Pandeglang itu memang belum fix. Namun sepertinya bakalan jadi, karena ada area LP2B yang tidak bisa digeser,” ungkapnya, Rabu (9/10/2019).

BACA JUGA:

. Relokasi SD Tergusur Proyek Tol Serang-Panimbang Lamban

. Tol Serang-Panimbang Seksi I Ditargetkan Selesai Akhir 2019

. Lahannya Diserobot Proyek Tol Serang-Panimbang, Puluhan Warga Ngadu ke Dewan

Lanjut Ibrahim, bukan hanya exit tol yang rencananya akan dihilangkan. Namun larangan pengalihan area LP2B juga berdampak pada rest area atau area istirahat Tol Serang-Panimbang. “Semula pemerintah akan membangun dua area istirahat di sekitar Kecamatan Patia. Tapi dengan adanya aturan itu, kemungkinan pemerintah hanya menyediakan satu area istirahat yang menuju Serang,” katanya.

Rencana pemangkasan pintu tol tersebut, ditanggapi serius Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Dia juga mengaku kecewa dengan rencana pembatalan ekit tol tersebut. Dikatakan Irna, wacana mengurangi jumlah pintu keluar tol dan area istirahat, akan merugikan masyarakat Pandeglang.

“Ada beberapa masyarakat kami di lima kecamatan itu pasti akan sejahtera jika ada tol, khususnya Bojong, Pagelaran, dan Panimbang. Karema ekspektasinya sudah besar, jika ada pemangkasan pintu tol maka masyarakat akan rugi,” imbuhnya.

Dia berharap, wacana dihilangkannya exit tol itu batal dilakukan. Karena sampai saat ini pembahasannya belum final. Irna pun menekankan pemerintah dan pihak terkait segera melakukan pembahasan persoalan tersebut, agar tidak menghambat pembangunan proyek strategis Nasional itu.

“Kami berharap tiga pintu tol itu bisa mensejahterakan masyarakat kami. Maka wacana pemangkasan pintu keluar tol dan area istirahat harus dibahas lagi,” harapnya. (Samsul Fathoni/Difa)