KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Pengakuan seorang pria mantan admin judi slot berinisal AR (25) sangat mengejutkan.
AR menjadi Admin Judi lantaran tertipu iklan lowongan kerja yang menawarkan pekerjaan menjadi staf di perusahaan Game Online.
Ia mengaku digaji hingga belasan juta rupiah saat bekerja menjadi admin judi online yang berlokasi di salah satu apartemen wilayah DKI Jakarta.
Ia menyebutkan gaji pokok yang ia terima sebesar Rp4 Juta lebih. Kemudian ditambah uang bonus yang mencapai 2 kali lipat gaji pokoknya.
“Ya kalau di total bisa sampai 12 juta, bahkan bisa lebih,” ungkap AR kepada wartawan, Selasa (3/1/2023).
AR mengatakan, dalam perusahaan judi online terdapat maksimal 4 orang admin, dan 1 orang adminnya dibentuk lagi sebanyak 30 orang marketing, yang digaji sebesar Rp3 Juta/orang.
“Kalau marketing gaji pokok Rp3 Juta, nanti ada bonus, kalau capai target. Target seminggu 50 orang yang harus deposit, jadi kalau 30 orang marketing target ribuan orang,” jelasnya.
Pria asal Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Banten itu menuturkan, jika selama menjadi admin judi ia diberikan fasilitas kerja yang sangat baik, dari meja hingga perangkat komputer dengan spesifikasi tinggi.
Ia menyebut, berdasarkan informasi yang ia dapat saat dirinya bekerja menjadi admin slot, untuk bisa menjadi bandar judi slot, sangatlah mudah, hanya membutuhkan modal sekitar Rp200 Juta.
BACA JUGA: Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Klaim Lampaui Target 2022
Biaya tersebut, kata AR, digunakan untuk membeli website jJudi yang langsung dibuatkan oleh seseorang yang berada di Negara Kamboja.
“Modal jadi bandar slot itu cuma Rp200 Juta, rata-rata judi online yang ada di Indonesia itu pake server Kamboja,” ucapnya.
Lebih jauh, AR mengungkap di tempat ia bekerja dulu, kerap didatangai petugas aparat negara untuk meminta jatah setoran keamanan. Dimana dalam seminggu bandar judi slot wajib menyetor sebesar Rp20 Juta.
“Setau saya sih bandar ini emang koordinasi sama aparat negara, jadi kalau datang itu langsung ke kantor, minta setoran kurang lebih Rp20 Juta,” jelasnya.
Namun, kata AR, sejak kasus FS mencuat, banyak bandar judi online yang pindah ke wilayah Kalimantan, karena mendengar informasi adanya instruksi Kapolri dalam memberantas segala bentuk perjudian.
“Pas kasus FS itu banyak yang pindah ke Kalimantan,” tandasnya.(Deri/Difa)