RT RW di Tangerang Diberi Latihan Soal Analisis Sosial Oleh BNI

oleh -
BNI bekerja sama dengan Yayasan Siti Zubaedah Education Care di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
Pengurus RT, RW di Tangerang diberikan pelatihan analisis sosial oleh BNI yang bekerja sama dengan Yayasan Siti Zubaedah Education Care, di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.

TANGERANG, REDAKSI24.COM– Bank Negara Indonesia atau BNI memberikan pelatihan analisis sosial kepada pengurus RT dan RW di Tangerang.

Kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan BNI bekerja sama dengan Yayasan Siti Zubaedah Education Care, bertempat di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (18/12/2022).

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana saat membuka kegiatan itu menyampaikan, bahwa pelatihan analisis sosial penting bagi pengurus RT dan RW sebagai upaya untuk mengetahui permasalahan sosial di wilayahnya masing-masing.

“Soal isu sosial di masyarakat ini kan perlu diinventarisir, perlu dianalisis. Agar nantinya bisa segera dapat solusinya,” ungkap Ananta.

Legislator dari Banten itu menyebut, persoalan sosial di masyarakat terutama di Tangerang Raya masih berkutat pada soal ekonomi, seperti harga-harga bahan pokok mahal.

 BACA JUGA: BNI Gelar Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Koperasi Bagi Kelompok Pekerja di Tangerang Raya

Kemudian masalah pengangguran yang masih meninggi angkanya lantaran sektor industri belum bangkit sepenuhnya dari dampak pandemi yang diperparah kondisi ekonomi global tengah tidak menentu. Juga permasalahan akses permodalan bagi penyelenggara ekonomi rakyat kecil atau sektor UMKM.

“Pengurus RT dan RW perlu punya data soal problem sosial ini. Sehingga bisa menangkap dan memahami realitas sosial yang dihadapi. Untuk selanjutnya dicari solusi permasalahannya,” ujarnya.

Lanjut Ananta, ketika ada kasus gizi buruk di masyarakat, atau ditemukan kasus anak putus sekolah misalnya. Maka kedua isu kesehatan dan pendidikan itu harus segera diidentifikasi termasuk soal data dan sebab-sebabnya oleh pengurus RT dan RW.

“Sehingga RT RW bisa mengambil tindakan cepat sebagai upaya menyelesaikan isu-isu sosial di masyarakat,” katanya.

BACA JUGA: Dukung Lestarikan Kesenian Daerah, Ananta Wahana Bantu Urus Legalitas 4 Paguyuban

Anggota Komisi VI DPR RI itu juga berjanji akan menjembatani penanganan isu soal kesehatan dan pendidikan seperti tersebut dengan melibatkan mitra kerja yaitu BUMN.

“Sebagai wakil rakyat dari Banten tentu saya akan jembatani soal isu-isu sosial di masyarakat. Dengan melibatkan kolega di DPR RI, terutama mitra kerja di Komisi VI untuk mencarikan solusinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono menjelaskan, bahwa analisis sosial secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sebuah skema tentang interaksi antar faktor dalam rangka memecahkan masalah sosial. 

“Sederhananya seperti itu. Berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang situasi sosial, hubungan struktural, kultural, dan historis,” papar anak muda yang biasa disapa Abe itu. 

Jebolan James Cook University Singapore tersebut juga menyampaikan, bahwa analisis sosial menjadi perlu bagi RT RW lantaran berguna untuk identifikasi masalah secara lebih seksama.

Kemudian dapat digunakan untuk mendalami potensi baik kekuatan, kelemahan, peluang, maupun tantangan yang ada di masyarakat. 

“Dan analisis sosial ini digunakan untuk membangun prediksi berupa tindakan-tindakan sebagai upaya untuk mengubah keadaan,” imbuhnya.

Ketua Penyelenggara Pelatihan, Taufan berharap agar peserta dapat mengikuti dan memahami materi yang disampaikan penyaji untuk kemudian diimplementasikan di lapangan.

“Semoga pelatihan ini bisa meningkatkan wawasan dan kemampuan RT RW dalam menyikapi isu-isu sosial di masyarakat,” katanya.

Selain itu, menurut Taufan, para peserta pelatihan juga diberikan bantuan paket sembako sebagai penyemangat sekaligus upaya meringankan kebutuhan bahan pangan.(Aan)