Ribuan Buruh PT PEMI Tangerang Tuntut Bonus Akhir Tahun

oleh -
Ribuan Buruh PT PEMI Tangerang Tuntut Bonus Akhir Tahun
Para buruh tersebut terpantau memadati ruas jalan di kawasan PEMI, Desa Tegal Murni, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (29/12/22).

KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Ribuan buruh PT Eds Manufacturing Indonesia (PEMI) menggelar aksi unjukrasa menuntut perusahaan membayarkan penuh uang bonus atau hadiah akhir tahun 2022.

Para buruh tersebut terpantau memadati ruas jalan di kawasan PEMI, Desa Tegal Murni, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (29/12/22).

Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT Eds Manufacturing Indonesia, Jarim mengatakan, aksi unjukrasa ini dilakukan karena hadiah akhir tahun (HAT) 2022 yang diterima buruh mendapat pengurangan tanpa kesepakatan.

Ia pun menyayangkan sikap Kaijo Yazaki Indonesia Group, Mr Takegishi, yang telah mengambil keputusan sepihak menurunkan nilai bonus yang sudah biasa diberikan setiap tahun.

BACA JUGA: Kadin Banten Digugat ke Pengadilan Negeri Tangerang

“Perusahaan mengambil keputusan sendiri tanpa berunding, seharusnya sebelum ditetapkan harus ada kesepakatan sesuai PKB (Perjanjian Kontrak Bekerja),” kata Jarim kepada wartawan, Kamis (29/12/2022).

Jarim mengungkapkan, atas keputusan sepihak PT Eds Manufacturing, dalam hal ini Mr Takegishi, para buruh memutuskan melakukan mogok kerja, dan akan terus menggelar aksi unjukrasa sampai perusahaan membayarkan secara penuh bonus akhir tahun.

“Kami akan terus melakukan aksi unjukrasa dan mogok kerja, sampai tuntutan kami dipenuhi,” ancam Jarim.

Lebih jauh, kata Jarim, terkait hal tersebut, buruh telah mengadukannya ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang. Hingga beberapa perwakilan Disnaker terlihat mendatangi Perusahaan.

Namun, kedatangan perwakilan dari Disnaker Kabupaten Tangerang tidak membuahkan hasil yang memuaskan para buruh. Sebab, Manajemen PT PEMI diduga enggan memberikan data perusahaan dengan alasan akses terkunci.

“Belum ada titik temu, tadi Disnaker datangpun tidak membuahkan hasil yang diinginkan para buruh,” tandasnya.(Deri/Difa)