KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Tangerang, Banten, dimulai serentak, Senin (13/9/2021). PTM serentak mulai jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid meninjau pelaksanaan PTM hari pertama di SMPN 1 Sepatan Jalan A Yani, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Moch Maesyal Rasyid menjelaskan, PTM di SMPN 1 Sepatan kondisinya berjalan baik dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Siswa yang datang ke sekolah terlebih dahulu menjalani pengecekan suhu tubuh. Para siswa juga diminta untuk mencuci tangan pada tempat yang telah disiapkan secara bergantian sebelum masuk kelas.
“Uji coba PTM kami berlakukan hingga 18 September, dan akan dievaluasi terus sejauh mana sekolah menerapkan protokol kesehatan dalam pembelajaran di tengah pandemi Covid-19,” jelas Sekda.
BACA JUGA: PTM SD Batal, Dindik Kota Tangerang Hanya Izinkan PTM SMP
Selain mencuci tangan, siswa/siswi dan guru diwajibkan menggunakan masker, termasuk mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama. Penerapan Prokes, menurut Sekda, agar terbentuk kekebalan kelompok di lingkungan sekolah.
“Siswa/siswi yang mengikuti PTM harus sudah mendapatkan vaksinasi minimal dosis pertama yang bisa dilakukan di puskesmas, di sekolah dan sentra vaksinasi, sehingga pendidikan berjalan dengan baik, kesehatan bisa terjaga,” tutur Maesal Rasyid.
Kepala SMPN 1 Sepatan, Bibing Sudarman mengatakan, pihaknya menggelar PTM dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dia menyebut, para siswa antusias mengikuti PTM walaupun dilakukan secara terbatas, menjaga jarak dan hanya 50 persen kehadiran.
“Dari 1.146 siswa, sekitar 500 orang siswa atau sekitar 50% masuk pada hari pertama ujicoba PTM,” ujar Bibing yang juga Ketua PGRI Kecamatan Sepatan.
Siswa yang hadir dibagi menjadi 2 termin, pukul 07.00 sampai 10.00 WIB. Termin kedua mulai pukul 10.45 sampai 12.45 WIB. Begitu setiap harinya, para siswa bergantian masuk dan mengikuti jadwal mata pelajaran di sekolah.
“Setiap hari hanya 2 jam pemberlajaran dalam uji coba PTM, usai mengikuti pembelajaran para siswa langsung pulang ke rumah masing-masing,” jelas Bibing Sudarman.
Andri, siswa kelas IX-3 SMPN 1 Sepatan mengaku senang mengikuti pembelajaran tatap muka karena sudah hampir dua tahun belajar secara daring. Di sekolah dia bisa ketemu teman-teman dan guru.
“Senang bisa belajar kembali seperti sebelum pandemi, terlebih bertemu teman dan guru di sekolah. Hari pertama belajar IPA dan pendidikan agama,” kata Andri.(Difa)