Program Bantuan Siswa di Sekolah Swasta, Komisi II DPRD Tangsel: Harus Kita Awasi

oleh -

REDAKSI24.COM- Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan akan melakukan pengawasan soal program bantuan keuangan untuk siswa yang tidak diterima sekolah Negeri. Pasalnya, Pemkot Tangsel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (dindikbud) pada tahun 2022 mendapatkan tambahan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) sekitar Rp.1,8 juta per siswa per tahun dengan jumlah sasaran sebanyak 2.500 siswa.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Tangsel Ledy Butar Butar mengatakan, pihaknya akan mengawal dan melakukan monitoring bersama Dinas Pendidikan untuk proses pencairan program bantuan tersebut.

“Pengawasan kita (Komisi II_red) ke mitra kerja agar pelaksanaan nya bisa tepat sasaran kepada siswa yang berhak mendapatkan by name by address dan sekolah nya. Semangat nya untuk yang memberikan bantuan dan perhatian kepada siswa yang belum bisa masuk ke sekolah negeri” kata Ledy, Rabu (28/9/2022).

Untuk proses penyaluran bantuan tersebut, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menuturkan, pihaknya meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan pengawasan program bantuan pendidikan tersebut.

“Untuk sistem dan lain sebagainya untuk diperhatikan. Semua itu juga harus ada dasar yang jadi cantolan hukum untuk pelaksanaan sebagai juklak dan juknis yaitu Perwal” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dindikbud Kota Tangsel, Deden Deni mengatakan, pada APBD murni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel hanya mendapatkan program bantuan keuangan sekitar Rp.600 ribu, namun, lanjut Deden, di APBD-P tahun 2022 ini ditambah menjadi Rp.1,8 juta.

“Awalnya hanya Rp.600 ribu saja. Pas APBD-P tahun 2022 ada kenaikan menjadi Rp.1,8 juta. Itu untuk sekali kasih dalam setahun,” katanya, Rabu (28/9/2022).

Deden Deni menjelaskan, meski proses belajar telah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu, namun Deden mengklaim bahwa keterlambatan pendistribusian bantuan keuangan tidak menghambat siswa untuk bersekolah.

“Meski proses belajar sudah dimulai, namun pendistribusian bantuan keuangan itu tidak masalah. Nantinya kan dikasihnya sekaligus mungkin bisa digunakan untuk kebutuhan sekolah, dikasih sekaligus ke rekening siswa. Selebihnya bisa buat kebutuhan sekolah di bulan-bulan kedepan,” ungkapnya. (van)