BOGOR,REDAKSI24.COM– Hari Jumat (11/6/2021), Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri resmi menyandang gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik. Gelar tersebut diberikan Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat.
“Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri adalah seorang putri terbaik bangsa Indonesia yang telah membuktikan keberhasilan menjadi Wakil Presiden RI tahun 1999-2001 dan selanjutnya sebagai Presiden RI tahun 2001-2004,” ujar Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian saat memimpin sidang senat terbuka pengukuhan profesor kehormatan, di Bogor, Jumat, (11/6/2021).
Amarula menjelaskan, di kalangan pemimpin dunia belum ada seorang wanita dapat menjabat berturut-turut sebagai wakil presiden dan presiden. Kemudian, sejarah dunia mencatat tidak banyak seorang presiden yang juga putri dari seorang presiden sebelumnya.
BACA JUGA: Megawati Minta Presiden Jokowi Jangan Manjakan Generasi Milenial
“Sebagai pemimpin nasional, beliau mampu membawa negara dan bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit pascareformasi 1998,” kata Amarulla.
Ia menyebutkan bahwa periode kepemimpinan Megawati banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
BACA JUGA: Politisi PDI Perjuangan Ananta Wahana: Desa Basis Kekuatan Bangsa
Dalam sidang senat terbuka itu, Megawati memaparkan orasi ilmiah bertajuk “Kepemimpinan Strategik Pada Masa Krisis”.
Seperti dikutip dari Semartara.News dalam pidato lengkapnya Megawati menyatakan, kepemimpinan strategik tidak diukur dari keberhasilan di masa lalu, melainkan harus berkorelasi dengan masa kini, sekaligus melekat tanggung jawab untuk masa depan.
“Kepemimpinan Strategik tidak hanya diukur dari keberhasilan kepemimpinan di masa lalu, namun juga berkorelasi dengan saat ini, dan melekat dengan tanggung jawab pemimpin bagi masa depan,” kata Megawati.
Menanggapi penganugerahan gelar profesor kepada Megawati, Anggota DPR RI Ananta Wahana mengatakan jika hal tersebut sangat layak. Menurut Ananta, sosok Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut memiliki pengaruh dan kharisma yang kuat dalam dunia perpolitikan di Indonesia bahkan hingga ke mancanegara.
“Ibu Megawati menjadi wanita pertama di Indonesia yang mampu menjadi presiden dan partai politik,” jelas pria yang duduk di Komisi VI DPR RI ini.
Selain itu menurut Ananta, sebagai putri dari proklamator kemerdekaan sekaligus presiden pertama Indonesia, Megawati tidak hanya menjadi pewaris biologis tetapi sekaligus menjadi pewaris ideologis Soekarno.
“Bahkan Indiana Ngenget yang merupakan Doktor Ilmu Politik pun pernah mengatakan jika Mega dan PDI Perjuangan adalah garda terdepan menghadapi agenda-agenda tersembunyi sejumlah kelompok yang berupaya menggantikan ideologi Pancasila,” tegas Ananta.(Hendra)