Kejati DKI Minta Polisi Kejar Buronan Mafia Tanah Benny Tabalujan

oleh -
buronan,mafia,tanah,satgas,dpo,kejati,dki,polda,metro,jaya
Kejati DKI Jakarta minta Satgas Mafia Tanah Polda Metro Jaya mengejar buronan mafia tanah di Cakung Benny Tabalujan yang sudah masuk DPO/Ilustrasi-Mafia Tanah-Dok/R24-Ozi..

JAKARTA, REDAKSI24.COM–Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta meminta  Satgas Mafia Tanah Polda Metro Jaya mengejar dan menangkap buronan kasus mafia tanah Benny Tabalujan yang sudah masuk daftar pencarian orang atau DPO.

Benny Tabalujan menjadi buronan Satgas Mafia Tanah Polda Metro Jaya setelah ditetapkan menjadi DPO dalam kasus dugaan pemalsuan sertifikat tanah di Cakung oleh PT. Salve Veritate.

Dan tersangka Benny Tabalujan menjadi buronan kabur melarikan diri yang diduga sekarang berada di luar negeri.

Sementara dua mafia tanah komplotan Benny Tabalujan, yakni mantan juru ukur BPN Jakarta Timur Paryoto dan pimpinan PT Salve Veritate Achmad Djufri sudah diproses hukum hingga persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

“Itu (Benny Tabalujan) bukan buronan Kejaksaan, tapi buronan polisi. Penyidik harus mencari DPO dimana, padahal dua orang sudah diproses. Pasti kita serius menangani semua perkara,” kata Kepala Seksie Penerangan Hukum Kejati DKI Jakarta, Ashari Syam, di Jakarta, Minggu (2/5/2021).

Menurut Ashari, terkait putusan kasasi Mahkamah Agung yang menghukum bersalah Paryoto, Kejaksaan segera melakukan eksekusi setelah menerima salinan putusan tersebut.

“Kalau sudah ada putusan Mahkamah Agung, ya tinggal dieksekusi,” ujarnya.

Sedangkan Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Ahmad Fuady mengaku belum mengetahui perkembangan terhadap tersangka Benny Tabalujan.

Kata dia, pihaknya hanya menerima pelimpahan berkas perkara pemalsuan sertifikat ini dari Kejati DKI Jakarta mengingat kasusnya ditangani Polda Metro Jaya.

“Itu (Benny Tabalujan) belum tahu kita. Itu urusan penyidik. Kan kita (Kejari Jakarta Timur) hanya menerima limpahan dari Kejati DKI. Paryoto (terdakwa mantan juru ukur BPN) juga dari Kejati. Kita enggak tahu bagaimana perkembangannya. Kita nunggu dari Kejati aja,” terangnya.

 

Masuk target prioritas

Satgas Mafia Tanah Bareskrim Polri akan menjadikan kasus dugaan pemalsuan sertifikat tanah di Cakung oleh PT. Salve Veritate sebagai prioritas dalam program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim, Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan hasil verifikasi secara keseluruhan antara Kementerian Agraria dan Tata Ruan/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), telah diterapkan target kasus mafia tanah tahun 2021 sebanyak 89 kasus.

Dari 89 kasus tersebut, lanjut Andi, ada 37 kasus yang menjadi target program 100 hari Kapolri dan 52 kasus menjadi target non program 100 hari Kapolri. Menurut dia, kasus Benny Tabalujan menjadi salah satu yang masuk prioritas.

“Termasuk target (kasus Benny Tabalujan),” kata Brigjen Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi.

Menurut dia, Satgas Mafia Tanah Bareskrim akan membantu Subdit Harda Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam menuntaskan kasus Benny Tabalujan, tersangka pemalsuan surat.

Namun, Bareskrim akan menangani dengan pola penanganan tersendiri. Hanya saja, Andi tidak menjelaskan secara detail mengenai hal tersebut. “Perspektif yang berbeda dari Bareskrim,” ujarnya.

Polda Metro Jaya menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan akta autentik tanah, yaitu Benny Simon Tabalajun selaku pimpinan PT Salve Veritate dan rekannya, Achamd Djufri.

Kasus itu bermula dari laporan polisi yang diterima pada 2018 lalu. Laporan itu terdaftar dengan nomor laporan LP/5471/X/2018/PMJ/Ditreskrim, tanggal 10 Oktober 2018.(ejp)

Sumber: Antara