Kapal Tongkang Batubara Kandas di Pantai Bayah

oleh -
Kapal Tongkang Batubara Kandas Pantai Bayah kapal tunda kabupaten lebak banten
Koordinator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bayah, Gagan Suganda kepada wartawan, Minggu (1/8/2021) mengatakan, kapal tongkang bermuatan batubara itu berangkat dari Pelabuhan Lampung menuju PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

KABUPATEN LEBAK, REDAKSI24.COM – Sebuah kapal tongkang bermuatan batubara kandas di pesisir Kampung Cikumpay, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Kapal kandas lantaran tali penarik kapal tunda atau tugboat terputus.

Dengan begitu, kapal tughboat tidak dapat digunakan untuk melakukan manuver atau pergerakan utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya ke pelabuhan.

Koordinator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bayah, Gagan Suganda kepada wartawan, Minggu (1/8/2021) mengatakan, kapal tongkang bermuatan batubara itu berangkat dari Pelabuhan Lampung menuju PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

“Sampai di pesisir Pantai Bayah Barat, kapal tongkang itu kandas dan terdampar,” katanya.

BACA JUGA: Di Lebak, Warga yang Keluyuran Malam Hari Bakal Diisolasi 14 Hari

Putusnya tali penarik kapal tugboat, disebabkan kondisi cuaca buruk. Terjadi gelombang tinggi dan hembusan angin kencang.

Gagan menambahkan, sebetulnya kapal tongkang bermuatan batubara itu ditarik dua kapal tugboat. Namun tali pengikat kapal pembantu putus. Sehingga membuat kapal tongkang dilepaskan karena khawatir membahayakan awak kapal tugboat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Pebby Rizki Pratama menuturkan, berdasarkan laporan dari relawan BPBD, kapal tongkang terdampar ke tepi Pantai Bayah sejak Sabtu (31/7/2021). Dikatakan Febby, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPLH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak, Dasep Novian menuturkan, terdamparnya kapal tongkang menyebabkan biota air laut tercemar dari tumpahan batubaranya.

“Tumpahan batubara akan mengganggu biota air apalagi yang sensitif terhadap perubahan drastis. Kami sedang koordinasi dengan DLHK Provinsi Banten,” katanya.(siberindo/Difa)