Harga Minyak Goreng di Kota Tangerang Naik, Para Pedagang Gorengan Gulung Tikar

oleh -
Salah satu kios pedagang minyak goreng di Pasar Anyar, Kota Tangerang.

KOTA TANGERANG, REDAKSI24.COM – Dampak kenaikan harga minyak goreng yang terjadi belakangan ini, dari Rp14.000 menjadi Rp19.000 mengakibatkan para pedagang kaki lima gulung tikar.

Menurut Hendrik (43), salah satu pedagang minyak goreng di Pasar Anyar mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng sebesar Rp5.000 sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Namun meskipun mengalami kenaikan, para pembeli yang merupakan konsumen terakhir dari komoditas itu tidak mengalami pengurangan.

“Memang naiknya sudah lama, nggak turun-turun. Pembeli nggak ada yang berkurang, jumlahnya juga nggak karena memang kebutuhan,” jelasnya, Selasa (7/12/2021).

Hendrik menjelaskan dampak terbesar dari kenaikan harga minyak goreng itu ialah di konsumen terakhir seperti rumah tangga dan para pedagang, khususnya pedagang kaki lima (PKL).

BACA JUGA: Harga Minyak Curah Naik, Warga Kota Tangerang Disarankan Ganti Minyak Kemasan

“Ya mau nggak mau dibeli, yang kasian kan ya di pembeli akhir yakni pedagang. Kalau saya hanya membeli dan menjualnya kembali, transit saja (minyak goreng),” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pedagang gorengan di depan RSUD Kabupaten Tangerang, Kasrun (51) mengungkapkan bahwa ia harus merogoh kocek lebih dalam untuk tetap mempertahankan usahanya, karena kenaikan harga minyak goreng tersebut. Sebab dalam satu hari setengah ia harus menghabiskan enam liter minyak goreng, dengan biaya Rp400.000.

“Dampaknya ya dompet sering kering. Beli biasa sekilo, jadi setengah. Pemasukannya berkurang drastis, ada 60 persen berkurang pemasukan saya. Jadi abis buat minyak doang,” ungkapnya.

Kasrun mengaku saat ini keuntungan bersih dari dagangan per hari hanya mencapai Rp50.000, dan meskipun cukup buat makan saja ia memutuskan untuk terus berjualan. Karena beberapa rekannya terpaksa harus gulung tikar karena keuntungan yang sedikit dan terus merugi.

“Ya sedih yang keliling mah pada gulung tikar. Temen-temen saya banyak, ada 10 orang lebih makanya gerobaknya pada nganggur,” pungkasnya. (Candra/Aan).