LEBAK, REDAKSI24.COM – Harga gula pasir di Pasar Rangkasbitung, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Gula yang biasanya dijual dengan harga Rp. 12 ribu menjadi Rp. 18 ribu perkilo.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Lebak, Agus Reza. Katanya, Kenaikan harga itu terjadi karena stok gula di tingkat agen hingga Distributor di Kabupaten Lebak sudah menipis atau mengalami kelangkaan.
” Dari hasil pemantauan di Pasar Rangkasbitung harga gula pasir berkisar Rp 17 ribu sampe Rp 18 ribu perkilo. Kenaikan itu terjadi bukan sengaja ada yang nimbun, tapi memang ketersediaan stok menipis sehingga mengalami kelangkaan,”kata Agus kepada Redaksi24.com, Selasa (16/3/2020).
Agus menegaskan, berdasarkan hasil pengecekan ke gudang agen dan distributor terpantau stoknya mulai menipis. Hal itu dampak dari terjadinya penurunan produksi di pabrik gula.
“Jadi produksi pabrik gula menurun karena sudah tidak bisa mengimpor bahan bakunya. Kondisi itu mulai terjadi semenjak merebaknya virus corona,”katanya.
Agus mengungkapkan, kaitan terjadi kelangkaan, Disperindag akan melayangkan surat kepada pihak kementerian. Harapannya agar harga gula bisa kembali normal.
“Baik itu melalui operasi pasar ataupun kebijakan lain. Karena dari hasil pemantauan dilapangan kelangkaan bukan disebabkan adanya penimbunan, tapi memang adanya penurunan produksi di pabrik-nya, kalau gula rapinasi sendiri banyak, namun bukan untuk konsumsi dan kebutuhan industri. kami harap pihak kementerian bisa segera mengambil langkah tepat untuk menstabilkan harga,” tandasnya.
BACA JUGA:
. Dampak Wabah Corona, Gula Pasir di Minimarket Langka
Seorang Pemilik Warung Madura di Rangkasbitung, menuturkan, harga gula naik karena dari pihak suppliernya sudah naik. Saat ini, warung miliknya sendiri menjual gula pasir dengan harga Rp. 17 ribu perkilogram.
” Katanya sih stok menipis karena imbas dari virus corona. Tadinya perkilo itu Rp 12 ribu sekarang kita jual Rp 17, “katanya.
Kelangkaan gula sendiri juga terjadi di toko ritel. Salah seorang pelayan minimarket yang enggan disebutkan namanya, membenarkan saat ini stok gula di gudang tokonya sudah kosong.
” Sudah ada satu bulan kosong karena memang dari sananya gak ngirim-ngirim. Bukan hanya di sini saja tapi di semua minimarket,”pungkasnya.(Yusuf/Aan)