Gubernur Banten Langsung Instruksikan Tim BPBD Tangani Banjir di Cilegon

oleh -
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana (kedua dari kiri)
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana (kedua dari kiri)

KOTA SERANG, REDAKSI24.COM – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengintruksikan BPBD Provinsi Banten untuk terjun langsung menangani bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa titik di wilayah Kota Cilegon, Senin (4/5/2020). Penanganan cepat itu, menurut Gubernur, penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya korban jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana membenarkan adanya instruksi langsung dari Gubernur Banten. Menurut Nana, setelah mendapat instruksi dirinya langsung terjun ke lapangan bersama enam ASN dari BPBD Banten serta 50 orang Satgas. Sementara dari pihak lain yang turut membantu ada Basarnas, Relawan, BPBD Kota Cilegon serta unsur dari TNI dan Polri.

“Tim kita sebar ke tiga titik lokasi banjir, yakni Kecamatan Cilegon, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Jombang. Untuk posko terpadu BPBD Banten berada di Kecamatan Jombang,” ujarnya seusai menyisir lokasi banjir.

BACA JUGA:

Diguyur Hujan Deras Satu Jam, Kota Cilegon Terendam Banjir

Hiiy, King Cobra Muncul Saat Banjir di Kota Cilegon

Nana melanjutkan, di posko terpadu ini BPBD Banten menyiagakan satu unit mobil dapur lapangan, satu unit mobil Dalmas, satu unit mobil serbaguna, satu unit mobil TRC, satu unit mobil komando dan dua unit tenda pengungsi.

“Berdasarkan data yang masuk, di Kecamatan Jombang ini ada sekitar 600 KK yang terdampak banjir. Untuk itu, malam ini tim dari BPBD menyiapkan 750 bungkus nasi untuk makan sahur,” katanya.

Nana menambahkan, sebagian pengungsi ada yang masih bertahan di rumah masing-masing, sementara kebutuhan logistik sangat susah didapat. Untuk itu kami sediakan dapur umum.

“Sebagian lagi ada yang mengungsi ke rumah saudaranya, ada yang ke tempat penginapan terdekat, ada juga yang mengungsi ke hotel terdekat,” jelasnya

Di lokasi banjir sendiri kondisinya masih dalam pemadaman listrik. Karena arus listrik sengaja diputus oleh PLN untuk mengantisipasi terjadinya arus pendek, mengingat kondisi genangan air cukup tinggi mencapai 50-150 cm.

“Untuk itu genset dan lampu penerangan kita stanby-kan di lokasi banjir. Satgas kami juga terus memantau perkembangan di lokasi, sampai kondisinya benar-benar membaik seperti semula,” jelasnya. (Luthfi/Hendra)