PANDEGLANG, REDAKSI24.COM – Dalam menggaungkan ciri khas masakan Kabupaten Pandeglang, yakni Angeun Lada, kaum emak-emak di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, saling berlomba mengadu keahlian memasak sayur angen lada dalam lomba memasak, Minggu (11/10/2020).
Ketua Pelaksana Kegiatan, Cepi Sahrul Alam mengatakan, kegiatan perlombaan memasak itu dilaksanakan bermula dari adanya kegiatan gotong royong membangun Masjid Al Ikhlas di kampungnya. Karena warga ingin membantu pembangunan itu, maka digelar kegiatan tersebut.
“Dalam kondisi pandemi covid-19 ini, warga ingin membantu pembangunan masjid. Namun karena kemampuan membantu secara meteri sangat rendah, disisi lain kaum emak-emak ingin membantu, makanya diadakan lomba memasak yang nantinya untuk dihidangkan kepada warga yang bergotong royong,” ungkapnya.
Selain itu, kegiatan itu juga bagian dari membumingkan masakan ciri khas Kabupaten Pandeglang yang tak kalah enaknya untuk diketahui semua pihak. Apalagi, masakan angeun lada yang dibuatnya itu non daging, akan tetapi spesial untuk disantap warga yang sedang bergotong royong.
“Ini angeun lada dimasa pandemi covid-19 yang membuat perekonomian terpuruk. Jadi bahan bakunya kami sarankan tanpa daging dan ikan, akan tetapi semuanya berupa bahan sayuran,” katanya.
BACA JUGA: Acungkan Dua Jari, ASN Kemenag Pandeglang Diduga Terlibat Politik Praktis
Seorang peserta lomba, Ani mengaku, sama sekali tidak menggunakan bahan hewani untuk memasak angeun lada dalam perlombaan tersebut. Bahkan kata dia, bahan-bahan sayuran untuk lomba juga tak dibeli olehnya, namun lebih memilih mencari dari kebun sekitar rumahnya.
“Saya menyiapkan lompong, batang pisang muda, dan pakis. Bahan ini cari sendiri di kebun dekat rumah. Pokoknya tidak ada daging apapun, kami murni bahan seadanya. Tapi rasanya tak kalah sedap walau bahan seadanya,” tuturnya.
Sementara, Camat Karangtanjung, Neneng Nuraeni mengapersiasi kegiatan yang diselenggarakan wargannya tersebut. Apalagi, kata dia, yang saat ini diperlombakan merupakan ide baru dari warga karena membuat angeun lada tanpa daging dan ikan.
“Kekompakan warga luar biasa, kami meapersiasi karya-karyanya. Tentu saja angeun lada khas Pandeglang yang baru ini (tanpa daging) harus jadi olahan makanan khas, dan harus kami lakukan pembinaan,” tandasnya. (Samsul Fathoni/Difa)