Camat Kresek dan Tigaraksa Minta Sekolah Jangan Kendor Prokes

oleh -
Camat Kresek dan Tigaraksa Minta Sekolah Jangan Kendor Prokes kabupaten tangerang
Monitoring ini bermaksud agar pelaksanaan PTM tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) yang dianjurkan pemerintah dan jangan sampai kendor.

KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang resmi menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) bagi murid sekolah dasar (SD). Sebanyak 749 sekolah dan 341 sekolah swasta di daerah seribu industri itu telah memulai PTM.

Camat Kresek Epi Supriyatna bersama staf melakukan monitoring PTM hari pertama (8/1/2021), di SDN Kemuning III.

“Setelah sekian lama PJJ (pembelajaran jarak jauh), sekarang murid SD mulai PTM,” ungkap Epi Supriyatna.

Monitoring ini bermaksud agar pelaksanaan PTM tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) yang dianjurkan pemerintah dan jangan sampai kendor. Ini juga sebagai bentuk respons setelah pada awal Oktober lalu Kabupaten Tangerang mengalami penurunan level PPKM.

Epi Supriyatna yang didampingi Kepala SDN Kemuning III, Suganda, juga mengecek ketersediaan sarana cuci tangan, alur keluar, dan masuk murid serta memasuki ruangan demi ruangan untuk memastikan proses pembelajaran berjalan sesuai prokes.

BACA JUGA: 445 SD di Kota Tangerang Mulai Gelar PTM Secara Serentak

Di hadapan kepala sekolah, 12 guru, dan 188 murid, Epi Supriyatna memastikan seluruh guru sudah menjalani vaksinasi. Terkait yang belum melakukan vaksinasi, pihaknya meminta agar segera menghubungi fasilitas kesehatan (Faskes).

“Saya minta semuanya yang belum agar segera vaksin, kalau ditemui ada murid maupun guru yang terkena Covid-19, segera lapor ke Satgas Covid-19 agar segera mendapat penanganan cepat,” katanya.

Epi Supriyatna juga akan melakukan evaluasi mingguan mengenai seberapa efektif PTM dan PJJ atau daring.

Sementara itu, di tempat terpisah, Camat Tigaraksa, Rahyuni mengatakan, pihaknya telah memerintahkan seluruh kepala desa (Kades) dan lurah untuk melakukan monitoring kegiatan PTM.

Menurut Rahyuni Kecamatan Tigaraksa sudah masuk zona hijau sebaran Covid-19, sehingga sudah diperbolehkan menggelar PTM.

“Selain level PPKM sudah turun, banyak orang tua atau wali murid membuat surat pernyataan agar dilakukan PTM, karena tidak semua sekolah maksimal menjalankan pendidikan secara daring,” jelas Rahyuni.

BACA JUGA: Jelang PTM, Segel SDN Kiara Payung Pakuhaji Dibuka

Selain kesulitan itu, lanjut dia, banyak orang tua atau wali murid yang bila dilakukan belajar daring ada kesulitan terhadap peralatan yang menunjang belajar daring.

“PJJ sebetulnya ada kendala bagi sebagian orang tua murid, diantaranya, tidak memiliki handphone yang memadai, keterbatasan kuota dan lain lain, sehingga kami sangat bersyukur bisa melaksanakan PTM, tentunya penerapan prokes diutamakan,” jelas Rahyuni.

Sedangkan Yudi, salah satu orang tua murid SDN Kemuning III mengaku senang dengan dimulainya PTM. Selama belajar daring, dia mengaku putrinya yang duduk di kelas 2 tidak maksimal menerima materi pembelajaran.

“Belajar tatap muka dengan daring sangat jauh berbeda, terutama daya tangkap anak-anak, Selain itu pembentukan karakter pada anak langsung dengan gurunya itu juga sangat perpengaruh,” ujar Yudi.(RM1/Difa)