BANDUNG, REDAKSI24.COM— Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta warga mengurangi mobilitas dengan tidak keluar maupun masuk ke wilayah Kota Kembang itu dinyatakan dalam risiko tinggi atau zona merah penyebaran COVID-19.
“Warga Bandung diharapkan tidak keluar Bandung kalau tidak penting, begitupun sebaliknya,”ujar Oded di Balai Kota, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menjelang libur panjang akhir tahun ini pun, Oded berharap masyarakat bisa lebih berdisiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Pasalnya, menurut dia, lonjakan kasus saat ini pun disebabkan oleh adanya libur panjang pada akhir Oktober 2020 lalu.
“Sebagaimana saya ditelepon sama gubernur juga, kami imbau warga Bandung harus waspada, karena COVID-19 masih belum selesai,”pintanya.
Oded menyebutkan, keterisian ruang isolasi di berbagai rumah sakit yang ada di Kota Bandung sudah mencapai 97,15 persen. Rinciannya, saat tinggal tersisa 116 tempat tidur isolasi dari total 903 tempat tidur isolasi yang disediakan.
Selain itu mayoritas sebaran kasus di klaster keluarga adalah terjadi di lingkungan rumah. Hal itu ditunjukkan dengan kasus konfirmasi aktif klaster keluarga yang mencapai 205 pertanggal 30 November 2020.
“Meningkatnya kasus dari klaster perkantoran dan tempat kerja yang berdampak pada penularan di lingkungan keluarga,” jelas wali kota.
Oded melanjutkan, “Bagi masyarakat yang harus berkegiatan di luar rumah, pada saat pulang jangan langsung berkontak dengan anggota keluarga. Biasakan bersih-bersih atau mandi dahulu dan simpan pakaian yang telah digunakan untuk segera dicuci,”pungkasnya.(Jay De Menes/Antara)