TANGERANG,REDAKSI24.COM–Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana mengapresiasi pemerintah yang telah membuat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan total anggaran hingga Rp695,2 triliun. Hanya saja politisi PDIP ini meminta walaupun serapan dana PEN untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) cukup baik,yakni hingga September lalu telah mencapai 91,43 persen namun sosialisasi serta bantuannya harus semakin ditingkatkan.
“Jangan sampai ada pelaku UMKM yang belum paham apa itu PEN? Bagaimana mekanismenya? Berapa besar bantuannya? Dan lain sebagainya,” tegas Ananta.
Menurut Ananta, dengan tingginya angka serapan dana PEN ini, sebenarnya juga berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Meskipun saat ini masih minus 3,49 persen, tapi mulai menunjukkan angka positif.
“Karena suka atau tidak, UMKM ini bisa dianggap penyelamat kita dari krisis dan resesi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Ananta juga mendukung aksi pemerintah khususnya yang dilakukan jajaran Kementrian Perdagangan yang telah berupaya mendorong UMKM untuk memiliki produk dengan kualitas ekspor. Menurut Ananta selain memiliki bahan baku yang cukup banyak serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar maka tinggal pembinaan dan dorongan pemerintah terhadap para UMKM agar bisa berbicara banyak dalam perdagangan dunia.
“Perlu terus ditingkatkan kemampuan para pelaku UMKM kita mulai dari pengolahan, pengemasan hingga pemasaran,” jelasnya.
Sebelumnya dalam kunjungannya di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/11/2020) lalu, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan jika semua komoditas digarap serius, maka semuanya bisa diekspor, seperti singkong.
“Itu menjadi contoh bahwa potensi sebenarnya ada di depan kita. Tinggal kreativitas dan keseriusan kita saja dalam mengolah dan memasarkannya,” ujar Wamendag.
Jerry menegaskan, Kemendag punya perangkat dan program-program untuk mendukung munculnya produk-produk alternatif dalam perdagangan dan ekspor.
“Kemendag punya Direktorat Bina Usaha, ada Dirjen Peningkatan Ekspor Nasional yang memiliki program-program pembinaan yang komprehensif dan integratif yang bisa dimanfaatkan pengusaha,” katanya.
Termasuk ada Atase Perdagangan, ITPC dan FTA Centre yang selalu siap sedia mendampingi dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha. “Mari semua pelaku usaha bekerja sama dengan Kemendag,” ujarnya.(Hendra)