KOTA TANGERANG, REDAKSI24.COM – Sebanyak 80 warga RT07, RW08 Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kota Tangerang, Banten, menjadi korban penipuan investasi bodong minyak goreng dengan total kerugian mencapai Rp65 Miliar.
Terduga pelaku berinisial RF, yang merupakan warga perumahan itu mengimingi para korbannya untuk membeli minyak goreng kemasan dengan harga murah. Para korban tertarik lantaran mereka dapat menjual kembali minyak goreng tersebut dengan harga yang lebih tinggi, dan tentunya mendapatkan keuntungan yang besar.
Salah satu korban, Parsih menjelaskan semula ia menjadi 1 dari 80 korban terduga pelaku RF, karena tawaran minyak goreng dengan harga murah dan sanggup menyediakan minyak goreng dengan jumlah banyak. Tergiur, ia pun menjajaki kerjasama dengan terduga pelaku dan di awal-awal kerjasama berlangsung lancar.
“Awalnya RF menawarkan 100 karton dan dikirim ke saya lancar (awalnya). Untuk satu karton Rp130 ribuan, sedangkan di pasar bisa sampai Rp200 ribu,” jelasnya, Kamis (9/12/2021).
BACA JUGA: Harga Minyak Curah Naik, Warga Kota Tangerang Disarankan Ganti Minyak Kemasan
Parsih mengatakan minyak goreng yang didapat dari RF langsung di distribusikannya ke pedagang lain, dan keuntungannya terbilang cukup besar. Kendati demikian, kerjasama tersebut mulai menunjukan tanda-tanda kejanggalan setelah Parsih memesan 1.000 karton minyak goreng ke RF.
“Dia minta per seratus karton beda-beda, total saya diminta sekitar Rp65 jutaan untuk pengiriman dan saya sudah kasih. Tapi ditunggu-tunggu minyak itu tidak datang, Begitu dicek di rumahnya, ternyata RF dan keluarganya sudah kabur,” kata dia.
Dengan begitu, Parsih melaporkannya ke Polsek Jatiuwung. Ternyata yang menjadi korban penipuan tersebut bukan hanya Parsih, melainkan ada beberapa orang lainnya di kawasan Perumahan Total Persada yang juga menjadi korban. “Di lingkungan sini aja ada 20 orang dan yang di grup WA sampai ada 90 orang,” katanya.
Ketua RT07, RW08 Perumahan Total Persada, Yadi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku warganya tergiur membeli minyak goreng ke RF karena harganya murah, sehingga bila dijual ke pasaran akan mendapatkan keuntungan yang lumayan.
Bisnis itu, kata Yadi, sudah dilakukan oleh RF tiga tahun terakhir. dan selama tujuh bulan ini warga sudah mulai curiga lantaran barang yang dipesannya tidak kunjung dikirim. “Terbongkarnya itu ketika saya pertemukan antara supplier dengan konsumen, konsumennya ngasih tau kalau konsumen jual barang dengan harga normal, tapi sama dia (pelaku) dijual harga murah,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Jatiuwung kompol Zazali Haryono membenarkan bahwa RF telah menyerahkan diri kepada polisi. “Iya, menyerahkan diri. sudah kita tangani. Sudah kita lakukan penyelidikan,” pungkasnya. (Candra/Aan).