36 KPM Pasanggrahan Solear Keluhkan Pemangkasan Bansos

oleh -
36 KPM Pasanggrahan Solear Keluhkan Pemangkasan Bansos
llustrasi/Ist.

KABUPATEN TANGERANG REDAKSI24.COM – Puluhan keluarga penerima  manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos) Provinsi Banten program Kartu Multiguna Provinsi Banten (KMPB) mengeluhkan ada pemangkasan bantuan. Pemotongan tersebut diduga dilakukan oleh pendamping dan ketua kelompok.

Lina salah satu penerima manfaat KMPB mengatakan, bansos yang dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Sosial Provinsi Banten itu senilai Rp1.250.000 dan bisa ditarik tunai melalui Bank BJB, namun diduga dipangkas oleh oknum pendamping dan ketua kelompok senilai Rp350.000.

“Bantuan ini sebesar Rp1.250.000 melalui Bank BJB, kita dikasih kartu berupa ATM, namun penarikan itu dilakukan oleh ketua kelompok dan pendamping,” ungkap Lina kepada Radaksi24.com saat ditemui di kediamannya, Rabu (7/7/2021).

BACA JUGA: KPK Tetap Kawal Penyaluran Kembali Bansos COVID-19

Setelah ditarik tunai oleh ketua kelompok dan pendamping, kata Lina, bantuan berupa uang tunai itu hanya diserahkan sebesar Rp900.000, sementara sisanya untuk uang jasa ketua kelompok sebesar Rp100.000 rupiah dan Rp250.000 lagi belum ada kejelasannya.

BACA JUGA: KPK Harap Pemerintah Kembali Salurkan Bansos Dengan Transparansi

“Ini kan aneh juga, masa katanya harus disisakan di bank atau saldo mengendap Rp250.000 belum lagi di potong Rp100.000 untuk ketua kelompok alasan untuk uang jasa pengurusan, sementara jumlah KPM seluruhnya ada 36 orang,” jelas Lina.

BACA JUGA: Kemensos RI Asistensi Dinsos Kabupaten Tangerang Perbaiki Data Penerima Bansos

Yang lebih miris lagi, lanjut Lina, ada 13 KPM yang Kartu KMPB berikut nomor PIN nya diminta kembali lagi oleh pendamping dengan alasan karena sudah mendapatkan PKH, setelah didesak oleh KPM, ATM tersebut dikembalikan lagi oleh pendamping kepada masing-masing KPM.

“Untuk 13 orang KPM itu, hanya 3 orang yang bisa mencairkan sementara 10 orang KPM itu saldonya kosong, namun setelah di print out di Bank BJB, ternyata ada transaksi penarikan, ditanya pendamping dia tidak mengakui, lalu siapa oknumnya,” terang Lina.

Secara terpisah, Ketua kelompok berinisial LN mengakui bahwa dirinya melakukan pemotongan bansos tersebut senilai Rp100.000 dengan dalih untuk uang lelah dalam mengurus, sementara Rp250.000 lagi dirinya tidak tahu-menahu.

“Kalau 100 ribu rupiah iya saya potong langsung untuk uang lelah dalam mengurus, kalau yang 250 ribu rupiah saya tidak tahu, itu mah pendamping yang tau, katanya harus ada sisa di bank, kalau nggak kata dia, itu bisa hangus kartunya,” ujar LN saat dimintai keterangan.

Diketahui, 36 warga Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang telah menerima Kartu Multiguna Provinsi Banten (KMPB) yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Banten sejak tahun 2018 lalu. Kartu ini selain berfungsi sebagai kartu anjungan tunai mandiri (ATM), juga digunakan untuk menyalurkan Bansos.

Sementara pendamping KMPB berinisial IPT alias AGS, sampai berita ini tayang, belum berhasil dimintai keterangan resminya (RM1/Hendra)